Pages

Jumat, 22 Mei 2015

PETROGANIK : PROSES PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

TANAH

Adalah salah satu tempat atau media untuk kehidupan tanaman. Tanah terdiri dari lapisan bumi paling luar yang berasal dari pelapukan batuan induk yang mempunyai kedalaman dan karakter yang berbeda beda.
BAHAN ORGANIK TANAH
Bahan organic tanah merupakan hasil dari pelapukan sisa sisa tanaman dan atau binatang yang bercampur dengan bahan mineral lain didalam tanah pada lapisan atas tanah, yang mempunyai fungsi yaitu:
  • fisika : memperbaiki struktur tanah, memperbaiki aerasi tanah, meningkatkan daya penyangga air tanah, menekan laju erosi.
  • Kimia : menyangga dan menyediakan hara tanaman, meningkatkan efisiensi pemupukan, menetralkan sifat racun Al dan Fe.
  • Biologi : sumber energi bagi jasad renik / microba tanah yang mampu melepaskan hara bagi tanaman.
  • Bahan organic tanah merupakan penyangga biologis tanah yang mampu menyeimbangkan hara dalam tanah dan menyediakan hara bagi tanaman secara efisien.
Tanah pertanian di Indonesia
Kondisi yang memprihatinkan tanah di Indonesia khususnya dipulau jawa karena kondisi kandungan C-organic sudah sangat rendah, rata rata kurang dari 2% padahal kondisi yang seharusnya adalah 5%.Kondisi tanah yang bagus terdiri dari udara 25%, Bahan Organik 5%, Air 25%, mineral 45%.
Kondisi kandungan C-organik lahan pertanian kita yang sangat rendah karena akibat dari lahan lahan yang dikelola secara intensif tanpa memperhatikan kelestarian kesehatan tanah (tanpa usaha pengembalian bahan organic ke dalam tanah.
Hal ini menjadi salah satu sebab terjadinya pelandaian produktivitas meskipun jenis dan dosis pupuk kimia ditingkatkan, karena tanah telah menjadi SAKIT.
Bahan organic tanah merupakan bagian dari tanah dan mempunyai fungsi yaitu:
Meningkatkan kesuburan tanah dan menyediakan micro hara dan factor-faktor pertumbuhan lainnya yang biasanya tidak disediakan oleh pupuk kimia (anorganik)
tanah dengan bahan organic yang rendah, mempunyai daya daya sangga hara yang rendah, sehingga pemupukan kurang efisien.
Tanah yang subur mengandung bahan organic sekitar 3 – 5 %.
BAHAN ORGANIK
Bahan organic adalah bahan yang berasal dari limbah tumbuhan atau hewan atau produk sampingan seperti pupuk kandang atau unggas pupuk hijau dll. Pada umumnya bahan organic mempunyai C/N rasio tinggi (besar dari 30), sehingga bila digunakan langsung pada lahan pertanian akan mengganggu pertumbuhan tanaman karena terjadi proses fermentasi dalam tanah.
PUPUK ORGANIK
Definisi:
Pupuk organic adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari bahan organic yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk mensuplai bahan organic tanah, memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biolagi tanah.
PEMUPUKAN BERIMBANG
Pemupukan berimbang adalah gabungan antara pupuk Anorganik dengan pupuk organic
Arti praktisnya adalah pemupukan dengan mempertimbangkan JENIS, JUMLAH, CARA, dan WAKTU.pemupukan, sesuai dengan kesuburan tanah dan kebutuhan tanaman untuk mendapatkan hasil panen yang optimal.
PUPUK ORGANIK
Dengan penggunaan pupuk organic atau pengembalian bahan organic kedalam tanah akan berpengaruh pada kesuburan tanah sehingga:
  • terjadi peningkatan produksi hasil pertanian
  • efisiensi penggunaan pupuk
  • menjaga kelestarian lingkungan hidup
untuk mengoptimalkan produktifitas pertanian serta efisiensi pemupukan maka dianjurkan penerapan teknologi pemupukan berimbang dikombinasikan dengan penggunaan bahan organic
PUPUK ORGANIK PETROGANIK
Guna menjawab tantangan tersebut PT. petrokimia gresik melakukan pengembangan varian pupuk organic super “petroganik”
Dengan spesifikasi produk:
Kadar c-organik : 12,5%
C/N rasio 10 – 25
pH 4 – 8
kadar air 4 – 12 %
aturan ini telah sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian tentang persyaratan teknis Pupuk Organik No: 02/pert/HK.060/2/2006 tgl 10 februari 2006.
PROSES PRODUKSI PETROGANIK
Bahan baku terdiri dari pupuk kandang (kotoran sapi, kambing, unggas dll), limbah industri (limbah pabrik gula) limbah kota (sampah rumah tangga) filler. Kemudian bahan tersebut dihaluskan sehingga berbentuk butiran hingga debu dengan cara di crusher dengan mesin crusher atau dengan cara manual dicangkul dan di ayak/ disaring. Bahan yang telah halus ditimbang sesuai dengan formula yang telah di tetapkan. Setelah dilakukan penimbangan bahan di campur dengan mixtro, suplemen dan air di pan granulator. Bahan yang telah tercampur akan membentuk granule/ butiran.hasil granule bahan kemudian didiamkan selama 2 -3 hari untuk menurunkan kadar air yang terdapat dalam hasil granule.setelah setengah kering kemudian dilakukan pengeringan. Pengeringan dilakukan pada mesin dryer dengan kapasitas 7 – 10 ton perhari.dari mesin dryer dilakukan pengayakan pada mesin screen sehingga granule yang diayak bisa sama besarnya.dari mesin screen kemudian di packing dengan karung 20 Kg.
PABRIK PETROGANIK
1. Kapasitas produksi
10 ton perhari/ 8 jam operasi / atau 10 000 ton /th
2. bahan baku
- kotoran sapi, kotoran ayam, limbah pabrik gula (blothong), limbah pabrik sawit (tandan kosong)
- mixtro
- suplemen
- filler : kapur / tanah liat
3. utilities
- listrik : 70 Kwh
- air
4. peralatan utama
- mesin crusher : 1 unit, kap. 2 ton / jam
- pan granulator : 3 unit, kap 1,5 ton / jam
- rotary dryer : 1 unit, kap 1,5 ton / jam
5. luas lahan yang diperlukan 1000 m2
6. jumlah tenaga kerja untuk operasi peralatan pabrik dan penyiapan bahan baku diperlukan tenaga kerja sekitar 14 orang.
PUPUK PETROGANIK
Kegunaan
  • menggemburkan dan menyuburkan tanah
  • meningkatkan daya simpan dan daya serap air
  • memperkaya hara makro dan mikro
  • sesuai untuk semua jenis tanah dan jenis tanaman
    keunggulan
  • kadar C-organik tinggi
  • berbentuk granule sehingga mudah dalam aplikasi
  • aman dan ramah lingkungan ( bebas mikroba patogen)
  • bebas dari biji bijian gulma
  • kadar air rendah sehingga lebih efisien dalam pengangkutan dan penyimpanan
  • dikemas dalam kantong kedap
    pupuk petroganik
dosis dan penggunaan Pupuk Petroganik
  • padi dan palawija : 500 – 1000 Kg/ha
  • hortikultura : 2000 Kg/ha
  • tanaman keras : 3 Kg / pohon
  • tambak : 300 – 500 Kg/ha
penggunaan Pupuk Petroganik seluruhnya pada pemupukan dasar, sedangkan untuk tanaman keras diberikan pada awal dan akhir musim hujan.

0 komentar:

Posting Komentar