Seperti kita ketahui padi mempunyai habitat dengan banyak air, oleh karena itu yang harus dilakukan adalah dalam pemupukannya harus berimbang dan sedikit-sedikit. Kebanyakan petani didaerah saya melakukan pemupukan padi hanya sekali atau 2 kali dengan dosis tinggi diawal tanam, akibatnya diantaranya:
·
Padi
mudah terserang penyakit, karena kelebihan urea atau nitrogen.
·
Ketika
berbunga dan menghasilkan gabah, kurang optimal karena pupuk sudah tidak tersedia
lagi terbawa air, apalagi musim hujan.
·
Sering
terserang tikus, karena lebih disuaki.
·
Dan
sederet kerugian lainnya.
Oleh karena itu kita harus
mengetahui cara pemupukan yang tepat, kita istilahkan saja dengan 5KP, kita
mulai dengan lahan 1000 m2 yakni:
1. Pertama-tama tentunya POC utk
merendam benih dan bibit.
2. Pemupukan pertama ketika usia 7 hari
setelah tanam (7 HST), Urea 5kg, Phonska 5kg, Petroganik 20kg.
3. Pemupukan kedua 21-HST, Urea 10kg,
Phonska 10kg, Petroganik 40kg.
4. pemuppukan ketiga 35-HST, Urea 10kg,
phonska 10kg, petroganik 40kg, Jadi setiap 2 minggu sekali intinya.
5. Pada pemupukan ke 1-3 selalu disusul
dengan pengocoran Bakteri pelarut P dan bakteri Nitrifikasi, Agens Hayati dan
hormon Auksin dan Sitokinin.
6. Sedangkan pemupukan ke 4&5 hanya
memakai Phonska dan Petroganik sebanyak 10kg dan 40kg. ditambah POC plus
bakteri pelarut P&K, Hormon Sitokinin, Giberelin.
Pemupukan ke 4 dan 5
memang tanpa Urea krn sumber unsur N sudah ada dalam Phonska dan Petroganik.
Pemakaian Pupuk Petroganik adalah wajib meskipun bisa digantikan dengan kompos
sebanyak minimal 2x kebutuhan Petroganik. Dengan menerapkan pola pemupukan ini
dan didukung pola tanam jajar legowo 2:1 maka produksi bisa naik minimal
50%. jika lahan telah diberi pupuk dasar kompos 1ton/1000m2 dan kapur
pertanian 100kg/1000m2 maka pemakaian phonska dan petroganik bisa dikurangi.
Pemakaian bakteri penambat P&K wajib sebanyak 20ml/m2/aplikasi dikocorkan
bersamaan air masuk setiap kali habis pemupukan kimia.
Catatan: Sebenarnya utk dosis pupuk bisa disesuaikan dgn kebutuhan spesifik di masing2 lahan, gunakan bagan warna daun, atau secukupnya sambil dilihat warna daunnya tdk hijau tua sedangkan penambahan pupuk organik/petroganik/kompos sebaiknya itu adalah jumlah minimal, bisa dinaikkan 2x lipat.
Catatan: Sebenarnya utk dosis pupuk bisa disesuaikan dgn kebutuhan spesifik di masing2 lahan, gunakan bagan warna daun, atau secukupnya sambil dilihat warna daunnya tdk hijau tua sedangkan penambahan pupuk organik/petroganik/kompos sebaiknya itu adalah jumlah minimal, bisa dinaikkan 2x lipat.
0 komentar:
Posting Komentar