Berbeda dengan petani di Indonesia yang masih menggunakan sistem pengairan tradisional, petani di beberapa negara maju sudah menggunakan teknologi moderen untuk mengairi lahannya. Berbagai teknik yang digunakan disesuaikan dengan karakteristik tanaman dan luas lahan tanam. Efisiensi, manajemen risiko dan skala ekonomi menjadi pertimbangan utama. Berikut ini gambaran beberapa model pengairan moderen tersebut:
- Poweroll
Sistem irigasi berbasis pipa sprinkler yang bisa bergerak mekanis selama proses penyiraman. Roda besar yang menopang pipa irigasi bisa dipindahkan mengikuti alur tanam. Sistem ini menghemat waktu, tenaga, dan uang.
- Pivot
Sistem irigasi ini adalah salah satu sistem irigasi paling otomatis dari semua sistem irigasi mekanis. Sistem ini bisa dipergunakan pada berbagai jenis tanaman, di antaranya; jagung, kapas, kentang, gula bit, biji-bijian sereal, kacang-kacangan serta padang rumput. Sistem ini sangat efisien dalam proses penyiraman.
- Drip & micro
Sistem irigasi dengan volume rendah namun mampu mendistribusikan air secara merata pada lahan yang cukup luas dengan cara cukup efisien.
- Handmove
Sistem irigasi ini menggunakan sprinkler dan cocok untuk lahan tanam yang luas dengan tanaman yang sudah tertata. Sistem ini memungkinkan petani mengatur intensitas pengairan dan kelembaban tanaman dengan biaya murah. Sistem ini jauh lebih baik dibandingkan irigasi tradisional dengan cara menggenangi.
- Big G
Seperti namanya, sistem irigasi ini menggunakan ‘senapan’ untuk menembakkan air. Sistem ini didisain portabel bisa dipindah secara manual. Sistem ini cocok untuk tanaman yang cukup tinggi, seperti; tebu, jagung, dan buah-buahan.
0 komentar:
Posting Komentar