Pages

Rabu, 27 Mei 2015

Kelangkaan Pupuk Akibat Alokasi Tidak Sesuai Kebutuhan Petani

Kelangkaan pupuk subsidi yang kerap kali terjadi, utamanya ketika tiba musim tanam bulan Oktober sampai dengan Maret, disebabkan oleh alokasi pupuk subsidi dari pemerintah tidak sesuai dengan kebutuhan petani yang tertuang dalam RDKK. Hal ini diungkapkan oleh T. Nugroho Purwanto, Direktur Komersil Petrokimia Gresik pada acara i panen raya program Kampung Binaan Petroganik, di Desa Dayu, Kecamatan Purwoasri, Kediri, pada 1 Maret 2014 yang baru lalu.
ip
Permasalahan itu dikemukakan ketika menjawab pertanyaan tentang kelangkaan pupuk dari salah seorang petani pada sesi tanya-jawab di acara tersebut. Menurut T. Nugroho Purwanto, jumlah kebutuhan pupuk subsidi yang tertulis di RDKK di seluruh Indonesia mencapai 14 juta ton, sedangkan jumlah yang dialokasikan oleh pemerintah hanya 9,5 juta ton. “Karena antara kebutuhan petani dengan kemampuan pemerintah menyediakan pupuk bersubsidi yang tidak seimbang, maka pada saat musim tanam sering terjadi kekurangan pupuk,” ujarnya.
Selain itu Nugroho juga menjelaskan bahwa sampai dengan Pebruari 2015, masih banyak pemerintah daerah yang belum menerbitkan Pergub dan Perbub yang menjadi dasar penyaluran pupuk subsidi. Ditambah lagi dengan masih kurangnya kesadaran petani dalam menerapkan pemupukan berimbang, utamanya Urea. “Itu kenapa kami secara rutin menerjunkan tenaga lapangan untuk melakukan sosialisasi tentang pemupukan berimbang dan melakukan demplot. Dengan harapan petani akan melakukan pemupukan dengan lebih efektif dan efisien,” jelasnya.
Seremonial panen raya program Kampung Binaan Petroganik merupakan bentuk rasa syukur dari keberhasilan pemupukan berimbang yang penekanannya pada penggunaan Pupuk Petroganik. Menurut Sarjono, ketua panitia penyelenggaraan acara tersebut, program ini bisa meningkatkan hasil panen padi hingga 1,5 hingga 2,5 ton per hektar. “Peningkatan yang luar biasa, dengan pemupukan berimbang yang menggunakan 1.000 kg Petroganik, 300 kg Phonska dan 200 kg Urea untuk setiap hektarnya,” ungkap Sarjono, yang juga menjadi Kepala Desa Dayu.
Panen raya  tersebut juga dihadiri oleh Bupati Kediri Haryanti Sutrisno, petinggi Polri dan TNI, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kediri, distributor pupuk subsidi dan Mitra Produksi Petroganik. Jumlah tamu yang diundang sebanyak 350 orang, dari mulai petani, pengurus-pengurus kelompok tani, dan kios resmi pupuk subsidi Petrokimia Gresik. Selain itu juga dilakukan demo alat panen padi combine harvester,  bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. (Saiful Huda)

0 komentar:

Posting Komentar