Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK)
menyatakan sektor pertanian dan manufaktur di dalam negeri harus tumbuh
bersama agar dapat menyerap tenaga kerja secara maksimal.
Alasannya,
jika pemerintah terlalu berfokus pada sektor pertanian, maka penyerapan
tenaga kerja akan terganggu akibat sektor manufaktur tidak mendapat
perhatian.
"Jika agraria meningkat maka daya serap tenaga kerja
akan terganggu, akan pengaruhi pada kinerja industri," ujarnya dalam
sambutan pada IIF Asia Summit 2015 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis
(7/5/2015).
JK mengungkapkan, sektor pengembangan pertanian
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri. Sedangkan
pertumbuhan sektor manfaktur dibutuhkan untuk menyerap tenaga kerja.
"Harus tumbuh bersama antara pertanian dan manufaktur sehingga pendapatan masyarat lebih baik," lanjutnya.
Namun
untuk mendorong pengembangan dua sektor ini, pemerintah membutuhkan
dana investasi. Hal ini yang diharapkan dapat didapatkan dari
investor-investor yang berminat menanamkan modalnya di Indonesia.
"Untuk
itu kita butuh dana untuk invetasi. Misalnya pada proyek 35 ribu
megawatt (MW). Di sektor manufaktur, Jepang dan China sangat gigih untuk
datang ke sini," tandasnya. (Dny/Nrm)
Jumat, 24 Juli 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar