Pages

Rabu, 12 Agustus 2015

Inilah Bahayanya Sarapan Dengan ‘Duet Maut’ Kopi + Gorengan

Minum kopi dibarengi dengan makanan berminyak bisa memicu lonjakan gula darah

vauzee.com – Sebagian orang tidak bisa meninggalkan ‘ritual’ minum kopi pagi-pagi. Mereka rela tidak sarapan asalkan sudah meminum secangkir kopi. Namun ada sebagian lainnya yang ngopi pagi ditemani dengan gorengan, entah itu pisang goreng atau tahu goreng. Kebiasaan mengkonsumsi kopi dibarengi dengan makanan berminyak sangat tidak disarankan.

 kopi dan gorengan

Penelitian dari University of Guelph mengungkap bahwa minum kopi disertai dengan menyantap makanan berminyak bisa memicu peningkatan gula darah secara berlipat. Makanan dan minuman itu menyulitkan tubuh untuk membersihkan gula dari dalam darah.
Makanan berminyak diketahui mengandung lemak jenuh yang membuat tubuh kesulitan untuk membersihkan gula dari darah. Konsumsi minuman kopi, apalagi yang manis, menambah kesulitan tubuh untuk proses pembersihan gula, meskipun kopi tersebut diminum beberapa jam setelah menyantap gorengan.
Studi yang melibatkan beberapa peserta ini membuat dua skenario. Pertama membagi 2 kelompok dengan arahan kepada kelompok pertama untuk mengkonsumsi makanan berminyak, sementara kelompok kedua tidak melakukannya. Kedua kelompok lalu diminta untuk meminum minuman manis 6 jam kemudian.
Hasilnya kelompok pertama yang mengkonsumsi makanan berminyak, gula darahnya 32 persen lebih tinggi daripada kelompok kedua. Diketahui kelompok pertama ini tubuhnya kurang dapat memproduksi insulin yang berfungsi untuk menghilangkan gula dari darah.
Skenario kedua dari penelitian ini, peserta diminta untuk meminum 2 cangkir kopi, 5 jam setelah mengkonsumsi makanan berminyak serta minuman manis. Kadar gula dalam darah peserta yang melakukan tes ini meningkat hingga 65 persen. Hal ini menunjukkan efek dari makanan tinggi lemak seperti gorengan terus berlangsung hingga berjam-jam kemudian.
Kesulitan tubuh menghancurkan gula meningkatkan risiko diabetes, kerusakan arteri, dan penyakit jantung. Demikian penuturan Marie-Soleil Beaudoin dan Terry Graham, peneliti dari University of Guelph, seperti dilansir the globe and mail. [via Republika]

0 komentar:

Posting Komentar