Pages

Kamis, 21 Mei 2015

Nilai Ekonomis Air bagi Tanaman Padi

Seperti tanaman lainnya, tanaman padi juga membutuhkan cadangan air yang cukup untuk menunjang proses fotosintesis dan respirasi.  Disamping itu, padi merupakan tanaman yang memerlukan intensitas radiasi panas matahari yang tinggi sehingga memerlukan asupan air yang seimbang dengan tingkat penguapannya. Air bagi tanaman, tidak terkecuali untuk padi berfungsi untuk menyusun tubuh tanaman antara 70% – 90%, sebagai pelarut dan media reaksi biokimia pada jaringan tumbuh, medium perantara senyawa kimia (unsur hara dan nutrisi lainnya), bahan baku proses fotosintesa, dan menjaga keseimbangan suhu agar tetap konstan.
mengukurkebutuhanairsawah
Dari catatan nationalgeographic.com,   dari total cadangan air tawar yang ada di seluruh dunia, 21% diantaranya digunakan untuk kegiatan pertanian padi sawah di seluruh dunia.  Jumlah air sebanyak itu setara dengan 1.350 milyar meter kubik. Lebih jauh disebutkan bahwa untuk menghasilkan beras sebanyak 0,5 kg (1 pound), air yang dibutuhkan sebanyak 449 galon, atau setara dengan 1.700 liter air. Untuk menghasilkan 1 kg beras, air yang dibutuhkan menjadi dua kali lipat yaitu sebanyak 3.400 liter. Dengan demikian, untuk  menghasilkan beras sebanyak 1 ton diperlukan pasokan air sebanyak 3,4 juta liter atau sebanyak 3400 meter kubik.  Jika dalam satu hektar lahan sawah, beras yang ingin kita hasilkan sebanyak 5 ton, maka jumlah air yang harus disediakan sebanyak 17 juta liter (1.700 meter kubik). Jumlah air sebanyak ini jika diangkut dengan truk tanki, dibutuhkan sebanyak 1.063 unit truk tanki kapasitas 16 kiloliter.
Kebutuhan  air sebanyak itu jika harus dibeli, berapa biaya yang harus disediakan petani untuk menanam padi? Jika per liternya air harus dibeli dengan harga Rp 1 saja, petani harus menyediakan biaya setidaknya Rp.17.000.000 untuk memenuhi kebutuhan air sawah.  Ditambah dengan ongkos produksi lainnya maka biaya produksi menanam padi sawah diperkirakan akan membengkak hingga mencapai di atas Rp 20 juta per hektar. Namun faktanya kita tidak melakukannya. Pasokan air baik dari irigasi, maupun dari curah hujan untuk areal sawah nyatanya masih tidak berbayar alias gratis.
Namun jika pengelolaan sumberdaya air tidak mendapat perhatian serius, bukan tidak mungkin di masa depan harus menghadapi fakta terjadinya kelangkaan pasokan air, dan air menjadi sangat mahal. Untuk menghindari kerugian dari besarnya biaya sosial yang harus ditanggung, maka perlu antisipasi dalam hal pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya air secara efisien dan lestari. Beberapa hal yang perlu segera diperbaiki dalam manajemen sumberdaya air ini yang terkait langsung dengan praktek budidaya tanaman padi sawah diantaranya: Penerapan teknologi budidaya yang hemat air, diantaranya dengan menggunakan sistem pengairan berselang, perbaikan atau rehabilitasi sarana dan prasarana pengairan/irigas, termasuk pembuatan dan perlindungan bangunan penahan air seperti embung,dam, bendungan dan situ. Selain itu, melakukan penanaman tanaman penahan air dengan menggunakan metode reklamasi lahan kritis dan intensifikasi kegiatan. (environment.nationalgeographic.com)

http://tabloidsahabatpetani.com/nilai-ekonomis-air-bagi-tanaman-padi/

0 komentar:

Posting Komentar