Dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman kakao selain faktor lingkungan tanaman kakao juga memerlukan pemupukan. Pemupukan bertujuan untuk memelihara atau memperbaiki kesuburan tanah, sehingga kakao dapat tumbuh lebih cepat, subur dan sehat. Pemupukan dapat menambah unsur hara yang kurang tersedia di dalam tanah dalam jumlah yang cukup seperti nitrogen, posfor dan kalium. Roesmarkam dan Yuwono (2002) menyatakan bahwa pemupukan dimaksudkan untuk mengganti kehilangan unsur hara pada media atau tanah dan merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Upaya pemberian pupuk organik dilakukan untuk meningkatkan unsur hara dalam tanah sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bibit kakao.
Selain penggunaan kompos, penggunaan pupuk majemuk juga sangat baik dilakukan. Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur pupuk (N, P, dan K). Untuk mengurangi biaya pemupukan, sering digunakan pupuk majemuk sebagai alternatif dari pemakaian pupuk tunggal. Penggunaan pupuk ini selain memberikan keuntungan dalam arti mengurangi biaya penaburan, dan biaya penyimpanan, juga penyebaran unsur hara lebih merata (Hasibuan, 2006).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yudika Marajahan M, Islan, dan M. Amrul Khoiri dari Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Riau membuktikan hasil positif aplikasi pupuk NPK majemuk pada tanaman kakao. Aplikasi pupuk NPK dilakukan 7 hari setelah penanaman bibit dengan dosis sesuai dengan perlakuan masing-masing. Aplikasi dilakukan dengan cara menanam pupuk dengan jarak 25 cm dari kakao. Pemeliharaan meliputi penyiraman, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit
Hasilnya memperlihatkan bahwa tinggi tanaman tertinggi adalah dengan pemberian pupuk NPK 30 g/tanaman (7,50 cm) sedangkan tinggi tanaman terendah adalah tanpa pemberian pupuk NPK (3,17 cm). Pemberian pupuk NPK 30 g/tanaman (7,50 cm) berbeda nyata dengan pemberian pupuk NPK 40 g/tanaman (4,67 cm), pemberian pupuk NPK 20 g/tanaman (3,65 cm), pemberian pupuk NPK 10 g/tanaman (3,50 cm) dan tanpa pemberian pupuk NPK (3,17 cm). Pemberian pupuk NPK 30 g/tanaman (7,50 cm) menunjukkan tinggi tanaman yang terbaik, hal ini diduga karena pemberian NPK 30 g/tanaman mampu memenuhi keadaan optimum kebutuhan unsur hara. Masing-masing unsur NPK yang diberikan merangsang proses fisiologi untuk pertambahan tinggi tanaman. (repository.unri.ac.id)
0 komentar:
Posting Komentar