Pupuk mikrobiologis atau biofertilizer atau biasa disebut sebagai pupuk hayati adalah pupuk yang mengandung mikroorganisme hidup yang ketika diterapkan pada benih, permukaan tanaman, atau tanah, akan mendiami rizosfer atau bagian dalam dari tanaman dan mendorong pertumbuhan dengan meningkatkan pasokan nutrisi utama dari tanaman. Pupuk mikrobiologis mirip dengan kompos teh, dan bisa dikatakan sebagai kompos teh yang direkayasa karena hanya mikroorganisme tertentu yang bermanfaat bagi tanah yang digunakan.
Pupuk mikrobiologis bukanlah pupuk biasa yang secara langsung meningkatkan kesuburan tanah dengan menambahkan nutrisi ke dalam tanah. Pupuk mikrobiologis menambahkan nutrisi melalui proses alami, yaitu fiksasi nitrogen atmosfer, menjadikanfosfor bahan yang terlarut, dan merangsang pertumbuhan tanaman melalui sintesis zat-zat yang mendukung pertumbuhan tanaman. Mikroorganisme dalam pupuk mikrobiologis mengembalikan siklus nutrisi alami tanah dan membentuk material organik tanah. Melalui penggunaan pupuk mikrobiologis, tanaman yang sehat dapat ditumbuhkan sambil meningkatkan keberlanjutan dan kesehatan tanah.
Pupuk hayati merupakan salah satu bahan yang sangat penting dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah. Penggunaan pupuk hayati tidak akan meninggalkan residu pada hasil tanaman sehingga aman bagi kesehatan manusia. Selain itu, penggunaan pupuk hayati diharapkan dapat meningkatkan kesehatan tanah, memacu pertumbuhan tanaman dan meningkatkan produksi tanaman. Salah satu contoh pupuk organik (pupuk hayati) yatu pupuk Kompos. Pupuk kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik sebagai hasil dekomposisi limbah ternak berupa kotoran yang bercampur dengan sisa-sisa hijauan dan serasah daun.
Aplikasi pupuk yang mengandung mikoriza dan bakteri pengikat N (Azotobacter choococum), bakteri pelarut P (Bacillus megaterium) dan bakteri pelarut K (Bacillus mucilaginous) terbukti mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays). (Wikipedia.org)
0 komentar:
Posting Komentar