Pages

Jumat, 28 Agustus 2015

Pertanian Amerika

Amerika Serikat terkenal sebagai penghasil kacang kedelai, gandum, kapas, kentang dan tembakau di dunia. Harga produk-produk tersebut sangat mempengaruhi  harga di dunia. Pertanian di sana dikerjakan dengan luas kepemilikan lahan yang luas, dikerjakan dengan teknologi pertanian yang hampir separuhnya dilakukan oleh mesin. Sistem irigasi dalam pengelolaan air pun di buat lebih efisien.
 
Cara AS memajukan pertanian
Kemajuan pertanian dengan menerapkan perkembangan teknologi dan inovasi terkini, membuat Amerika Serikat menjadi negara pengekspor hasil pertanian terbesar di dunia. Dukungan pemerintah dan kalangan universitas menjadikan petani di sana makmur.
Amerika Serikat (AS) merupakan salah satu negara pengekspor hasil pertanian terbesar di dunia. Komoditasnya pun lengkap dan berkualitas sangat baik, mulai dari sayur-sayuran, buah-buahan, ayam potong, daging sapi, susu, hingga ke tembakau dan biji-bijian.
Hasil tani utama para petani AS, antara lain gandum, kacang kedelai, beras, kapas, dan tembakau. Komoditas ini sebagian besar dieks-por ke sejumlah negara. Indonesia, antara lain mengimpor kacang kedelai, gandum, kapas, produk olahan susu, dan pakan ternak. Sungguh sebuah ironi. Ya…., berbagai tanaman ini semestinya dapat dihasilkan di tanah Indonesia yang subur.
Kalau kita menoleh sejenak ke belakang, sejarah mencatat bahwa sebelum orang-orang Eropa datang ke benua Amerika, penduduk asli Amerika, suku Indian telah menanam jagung. Jadi, umur perkebunan jagung di AS telah ribuan tahun. Nah.. waktu orang-orang Eropa dari berbagai negara mulai berdatangan, pertanian semakin meluas di sana.
Teknologi pertanian AS semakin maju lagi sejak abad ke-19, saat banyak mesin dan teknologi baru ditemukan. Kemajuan teknologi ini sampai ke AS, tetapi tidak membuat mereka  meninggalkan pertanian. Justru pertanian di sana semakin berkembang. Mesin dan teknologi yang ditemukan itu juga digunakan untuk meningkatkan hasil dan mutu pertanian.
Seperti penerapan ilmu biologi untuk mencangkok tanaman, agar hasil buahnya lebih bagus dari tanaman induknya. Ilmu pertanahan berguna untuk mengelola tanah pertanian dan mengatur sistem irigasinya. Kemajuan teknologi membuat pertanian semakin maju. Buktinya, lahan pertanian pun makin luas. Kebanyakan lahan pertanian di AS ditanami, antara lain jagung dan gandum. Tanah pertanian utama digunakan untuk menghasilkan makanan serat-seratan.
Bahkan komoditas yang dulunya tidak ada di sana, sekarang ini sudah banyak juga. Salah satunya adalah kedelai, yang baru diperkenalkan di AS pada tahun 1950-an, kini menjadi salah satu pengekspor kedelai terbanyak. Dan, salah satu importir kedelai dari AS adalah Indonesia.
“If you want the present to be different from the past, study the past.” (Baruch Spinoza, Dutch Philosopher)
Sesuai dengan kutipan diatas, Belanda telah membuktikan menjadi negara yang berbeda dari negara-negara lain di dunia dengan terus belajar dan belajar. Belanda tampil menjadi negara yang kuat dan sering masuk dalam jajaran negara-negara terbaik di dunia di berbagai aspek. Belanda adalah negara pengekspor produk pertanian terbesar kedua setelah USA dan negara pengekspor sayur serta bunga terbesar ketiga di dunia. Belanda memasok seperempat dari sayuran yang diekspor Eropa. Meskipun Belanda tergolong negara maju namun sektor agribisnis menjadi salah satu sektor utama dan pendorong kemajuan ekonomi Belanda.
“Inovasi tiada henti dan kreativitas tanpa batas”
Kedua hal tersebut yang membawa negara Belanda selalu menjadi yang terbaik. Kemajuan sektor pertanian Belanda tidak hanya berfokus pada optimalisasi keuntungan namun juga sangat memperhatikan keberlanjutan dan keramahan lingkungan. Pemerintah Belanda membentuk Mentri Ekonomi, Pertanian dan Inovasi yang difungsikan untuk membawa Belanda menjadi negara yang memadukan inovasi di dalam pertanian untuk mencapai ekonomi negara yang kuat dengan mengutamakan keberlanjutan lingkungan hidup.
 “Agriculture is our wisest pursuit, because it will in the end contribute most to real wealth, good morals, and happiness.”
(Letter from Thomas Jefferson to George Washington (1787))
Pada tahun 2010, di Belanda terdapat 10.000 Ha greenhouse dan separuhnya digunakan untuk menanam sayuran. Tomat, paprika dan mentimun merupakan hasil utama dari greenhouse ini. Greenhouse di Belanda dilengkapi teknologi yang canggih dan mengefisienkan waktu kerja.
Contohnya, greenhouse yang memproduksi honing tomaten sejenis tomat ceri dengan warna merah cerah, tekstur daging buah yang renyah dan cita rasa manis seperti madu.
Greenhouse honing tomaten ini bisa dikatakan unik karena melibatkan lebah madu sebagai predator alami dan membantu dalam penyerbukan bunga tomat. Penggunaan lampu ultraviolet pada musim salju menggantikan paparan sinar matahari agar tanaman tetap dapat berfotosintesis sehingga kegiatan produksi tomat tidak terhenti.
Desain kreatif pada kemasan makin mempercantik dan memberi kesan eksklusif tomat-tomat ini. Pemikiran kreatif yang membuat tomat tidak dipandang hanya sebagai sayur atau buah saja, namun mampu memberi kesan yang indah, eksklusif bahkan menarik untuk dijadikan cenderamata. Berikut kemasan honing tomaten yang begitu menarik dan telah mengisi rak-rak supermarket di Eropa.
Belanda adalah contoh menjadi negeri agraris yang produktif, inovatif, kreatif, berskala dunia namun tetap menomorsatukan konsep ramah lingkungan, penggunaan teknologi berkelanjutan, efisiensi energi dan berorientasi pada kepuasan konsumen. Indonesia bisa belajar dari Negri Belanda, untuk menjadi negara agraris yang sebenarnya.
 

0 komentar:

Posting Komentar